Bekasi, 6 Agustus 2024 – Perayaan Milad Attaqwa ke-68 berlangsung meriah dan penuh khidmat pada Selasa, 1 Shaffar 1446 H/6 Agustus 2024 M.
Acara yang digelar di Masjid Jami Attaqwa ini dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan yayasan, pimpinan lembaga-lembaga pendidikan se-Perguruan Attaqwa, santri, alumni, ketua dan pengurus masjid/mushalla se-Dewan Masjid Attaqwa (DMA), pengurus Darul Aytam Attaqwa dan lembaga otonom lainnya yang memenuhi ruangan masjid. Tampak hadir dalam acara ini PJ. Bupati Bekasi Dr. H. Dani Ramdan, MT.
Kegiatan perayaan diisi dengan berbagai acara keagamaan seperti khataman Al-Qur’an, pembacaan zikir, dan doa khusus untuk para pendiri, perintis, pelanjut, serta guru-guru yang telah berpulang.
Momentum milad juga dimanfaatkan untuk pelantikan pengurus baru Ikatan Keluarga Abiturien Attaqwa (IKAA) Periode 2024-2025 yang dikomandani ketua terpilih pada Munas IKAA XIII, H. Imam Rusydi, dan soft launching Institut Attaqwa KH. Noer Alie (IAN) dengan pemotongan pita oleh Ketua Umum Yayasan Attaqwa yang didanpingi Rektor IAN Dr. H. Saiful Bahri, M.Pd.
Dalam pidatonya, Ketua Umum Yayasan Attaqwa, Dr. KH. Irfan Mas’ud, Lc, MA, menyampaikan rasa syukur atas karunia dan nikmat Allah yang telah membawa Attaqwa berkembang pesat seperti sekarang. “Ungkapan syukur atas nikmat yang Allah berikan sehingga Attaqwa tumbuh besar seperti sekarang,” ungkapnya.
Kyai Irfan juga menegaskan bahwa peran para guru dan kolega KH. Noer Alie sangat besar dalam kelahiran dan perkembangan Attaqwa. “Oleh karenanya tugas kita melanjutkan perjuangan KH. Noer Alie dengan menjaga persatuan dan terus berikhtiar mengembangkan Attaqwa hingga akhir zaman,” pesan beliau.
Santunan untuk 1000 Anak Yatim dan Duafa
Dalam momentum yang sama jamaah yang hadir menjadi saksi kolaborasi antara LAZ Attaqwa, Laznas Mandiri Amal Insani, dan Darul Aytam Attaqwa dalam memberikan santunan kepada 1000 anak yatim dan duafa.
Acara ini dihadiri oleh Direktur Laznas Mandiri Amal Insani Bank Mandiri, Ir. H. Erwin Setiawan, yang berkenan hadir dan menyerahkan santunan secara langsung di lingkungan Pondok Pesantren Attaqwa.
Dalam keterangannya, Bapak Erwin Setiawan menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga dalam mengatasi masalah kemiskinan dan sosial. “Mengatasi kemiskinan tidak bisa dijalankan secara parsial, dibutuhkan kolaborasi ke banyak lembaga demi mengatasi masalah kemiskinan dan masalah sosial. Apa yang dilakukan lembaga-lembaga pengelola zakat seperti LAZ Mandiri Amal Insani, LAZ Attaqwa dan darul aytam Attaqwa merupakan bentuk mengatasi masalah keumatan, terutama ketertinggalan secara ekonomi dan sosial,” ujar Bapak Erwin.
Ketua LAZ Attaqwa, H. Ahmad Syafiudin, menjelaskan bahwa santunan yang diberikan berupa perlengkapan belajar dan ditargetkan untuk 1000 penerima yang terdiri dari pelajar dan santri, terutama dari lembaga-lembaga pendidikan yang berafiliasi dengan Attaqwa.
Salah satu pengelola LAZ Attaqwa yang juga berperan sebagai mediator dalam kerja sama ini ibu Fahria Zulfa, menyatakan bahwa kerja sama yang dilakukan hari ini diharapkan menjadi pemicu untuk kerja sama-kerja sama berikutnya. “Tidak tertutup kemungkinan nanti juga kita menggelar kerja sama dalam mengelola lembaga-lembaga pendidikan yang membutuhkan pendampingan dan pelatihan untuk guru-guru,” ujar Bu Fahria dalam keterangan persnya sebelum acara.
Semarak Milad Attaqwa di cabang dan jagat sosial media
Apa yang dilakukan di yayasan pusat serempak juga dilaksanakan di ratusan sekolah cabang Attaqwa yang tersebar di sekitar Bekasi. Pada hari yang sama, para guru dan siswa melaksanakan doa, zikir, dan sujud syukur sebagai manifestasi rasa syukur kepada Allah atas Milad Attaqwa ke-68.
Dari laporan yang diterima redaksi, semua jenjang dari tingkat sekolah taman kanak-kanak (RA), sekolah dasar (MI/SD), tingkat menengah (MTs/SMP), dan jenjang Aliyah/SMK/MA serempak melaksanakan doa bersama dan sujud syukur. Seperti yang dilakukan di SMK Attaqwa Penggarutan, seluruh siswa melaksanakan zikir dan doa di lapangan olahraga, begitu juga dengan MI Attaqwa 06 Assalam yang berdoa secara khusuk di akhir sholat duha yang biasa dilakukan. Sekolah dan lembaga juga memasang spanduk dan baliho ucapan milad.
Sehari sebelumnya, jagat media sosial juga diramaikan dengan pemasangan twibbon ucapan milad dari para alumni, guru-guru, dan masyarakat yang menganggap Attaqwa sebagai rumah besarnya. Patut disyukuri, ini sebagai berkah dari keberadaan Attaqwa yang memang bermanfaat dan dirasakan oleh umat.
Penananggung jawab milad KH. Husnul Amal, Lc. D.E.S.A berterima kasih kepada semua pihak yang turut menyukseskan acara milad “Saya mengapresiasi kepada semua elemen yang berkontribusi pada kesuksesan acara milad seperti pengurus yayasan pusat dan cabang, Perguruan Attaqwa, pimpinan Pondek Pesantren Putra dan Putri, Institut Attaqwa KH. Noer Alie, Dewan Masjid Attaqwa, LAZ Attaqwa, Darul Aytam Attaqwa, IKAA dan pihak-pihak lainnya yang sudah ikut menyukseskan acara” ungkap Husnul Amal yang juga pimpinan pondok pesantren Attaqwa putra ini.
Sebagai informasi, Yayasan Attaqwa didirikan oleh seorang ulama dan Pahlawan Nasional KH. Noer Ali beserta para sahabatnya pada 6 Agustus 1956 dengan nama Yayasan Pembangunan, Pemeliharaan dan Pertolongan Islam (YP3I). Seiring estafeta kepemimpinan kepada KH. Moh. Amin Noer, pada tahun 1986 yayasan ini merubah nama menjadi Yayasan Attaqwa.
Pada perkembangannya kini, Attaqwa telah memiliki 54 cabang yayasan dengan 4 pondok pesantren, 198 TK/madrasah/sekolah dan 2 perguruan tinggi serta membina 68 masjid/mushalla. (Humas/bg)